Tuesday, June 17, 2008

kesabaran dan kesedihan apakah boleh bersatu

KESABARAN DAN KESEDIHAN APAKAH BOLEH BERSATU?

Seseorang bertanya , “kenapa amat susah untuk mendapatkan kesabaran dalam ujian Allah ?, walau lidahnya mengatakan ini adalah ujian Allah tetapi hatinya tetap bersedih atas ujian tersebut”.

Hal di atas memang sering berlaku dalam diri kita dan masyarakat, Cuma bagaiamana kita mengatasinya. Pertama mari kita memilah-milah soalan di atas supaya mudah kita menganalisanya dan menjawabnya..

Sabar dengan ujian Allah.
Ada empat bentuk sabar. 1. sabar atas musibah (ujian). 2. sabar atas ketaatan. 3. sabar dari maksiat. 4. sabar dalam melakukan ibadah.
Jika kita mahu membahas satu persatu dari empat bentuk sabar ini, bererti kita perlu menulis sebuah buku, oleh itu kita akan hanya membahas sabar yang pertama iaitu sabar atas ujian atau musibah.

Musibah ini pula ada dua jenis, pertama yang datang dari Allah dan yang kedua datang dari manusia. Musibah yang datang dari manusia tidak tidak ada yang lebih besar dari kejahilan. Adakalanya apabila kita ditimpa kesusahan akibat kesalahan kita sendiri lalu kita anggap ia adalah ujian dari Allah. Insafkan diri kita dari menuduh Allah atas kesilapan kita. Perbahasan ini panjang dan tidak akan kita bahaskan di sini.

Musibah dan ujian dari Allah tidak semestinya berbentuk kesusahan tetapi adakalanya ia merupakan kesenangan. Dengannya Allah menguji kita apa yamg akan kita lakukan dengan kenikmatan yang Ia berikan. Musibah kesusahan adakalanya bersifat universal seperti bencana alam dan bersifat individu, ke atas diri-diri kita. Musibah individu ini tidak Allah berikan kecuali Allah telah siapkan diri hambaNya terlebih dahulu. Tidak ada musibah yang Allah berikah kecuali hambaNya telah memiliki kekuatan untuk memikul musibah tersebut. Setiap musibah ada jalan untuk mengangkat darjat manusia ke maqam yang lebih tinggi, jika ia bersabar dengannya, jika tidak manusia akan tercampak jauh lebih rendah dari haiwan.

Bagaiamana untuk sabar
Setelah kita pasti musibah yang kita hadapi bukan disebabkan diri kita sendiri. Contohnya setelah kita berusaha dalam perniagaan dan mengambil kira segala aspek, kita tetap gagal, bererti Allah telah menyelamatkan kita dari perkara yang tidak baik untuk kita. Begitu juga hal-hal yang lain seperti percintaan, pekerjaan, projek dan ribuaan kes lain. Apa yang kita perlu tanamkan dalam diri kita adalah musibah yang datang ini kerana Allah cintakan kita dan mahu kita mendapat yang lebih baik lagi. Dengan ini kita akan menanam sifat sabar atas musibah dan ujian dari Allah ke atas diri kita.

Apakah kita patut bergembira?
Banyak gembira akan membuat hati kita menjadi kasar dan mati dan akan hilang rasa peduli. Kesedihan dan menangis akan melembutkan hati. Kita akan lebih banyak untuk mendekatkan diri kita kepada Allah. Wajar kita merasa bersedih jika sesuatu yang kita inginkan terlepas dari diri kita dan ini tidak bertentangan dengan sabar yang perlu kita tanamkan. Tidak bercanggah dalam kita bersabar atas ujian Allah, kita juga bersedih. Bila bersedih kita akan lebih banyak berdoa agar Allah akan membantu kita dalam urusan-urusan yang seterusnya. Kegembiraan pula akan menyebabkan kita merasa cukup dan tidak perlu berdoa. Mintalah sesuatu dari Allah lihat baik untuk kita jangan apa yang kita rasa baik untuk kita.

wassalam

No comments: